Rabu, 18 Mei 2011

Analisis Film "Motherhood"

Film Motherhood menceritakan tentang seorang wanita bernama Eliza Welch yang merupakan mantan penulis fiksi yang memilih menjadi seorang ibu rumah tangga. Meskipun sibuk dengan urusan rumah tangganya, Eliza tidak benar-benar bisa meninggalkan dunia menulisnya sehingga ia masih meluangkan waktunya untuk menulis di blog miliknya. Suatu ketika ia melihat pemberitaan tentang perlombaan menulis artikel tentang arti menjadi seorang ibu, ia ingin mengikuti lomba tersebut namun ia tidak mempunyai banyak waktu untuk menulis artikel pendek tersebut. Dari sinilah mulai terjadi konflik dalam diri Eliza yang merasa bahwa tidak ada kepedulian atau pengertian lagi dari suaminya dan merasa bahwa sangat susah menjadi ibu rumah tangga seperti dirinya. Hal ini akhirnya mengganggu rumah tangganya.
Dilihat dari teori Family and Communication, dari 4 pola komunikasi dalam keluarga yang ada keluarga yang dimiliki oleh Eliza termasuk dalam The Equality Pattern yaitu Eliza dan suaminya berkomunikasi dengan baik, saling menyampaikan ide dan tidak ada pemimpin atau pengikut dan keputusan dibuat bersama meskipun dalam berkomunikasi terkadang suaminya tidak terlalu mempedulikan apa yang dikatakan oleh Eliza, dan The Balance Split Pattern yaitu Eliza mempunyai otoritas atas domainnya sendiri begitu juga dengan suaminya. Pada stage in interpersonal relationship Eliza telah masuk pada tahap intimacy yaitu telah memiliki komitmen satu sama lain, namun saat ini hubungan yang dialamni oleh Liza dapat dibilang mengalami kemerosotan atau masuk pada tahap deterioration yang terlihat pada komunikasi mereka yang mulai menjauh dan tidak adanya kepeduliaan saat Liza berkomunikasi dengan suaminya.
Menurut perkembangan masa dewasa, Eliza sudah termasuk dalam masa dewasa awal yang ditandai dengan selesai bersekolah, bekerja, hidup terpisah dari orang tua, menikah, dan menjadi orang tua atau ibu. Meskipun Eliza hanya menjadi ibu rumah tangga, namun sebelumnya dia sudah pernah bekerja menjadi seorang penulis fiksi sehingga dia tetap termasuk dalam masa dewasa awal. Dalam perkembangan kognitif Eliza, dari empat ciri perkembangan kognitif yaitu Shifting gears, Multiple causality, multiple solutions, Pragmatism dan Awareness of paradox, Eliza sudah berada pada ciri yang terakhir yaitu awareness of paradox yang terlihat dari bagaimana ia harus memprioritaskan antara kepentingannya sendiri atau kepentingan keluarganya dan juga apa konsekuensi yang ada dari keputusannya. Pada perkembangan karir yang dimiliki oleh Eliza, meskipun ia tidak bekerja namun ia telah menetapkan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga dan masih akan melanjutkan untuk menjadi seorang penulis. Pada perkembangan sosio-emosional, Liza sudah berada pada tahap consummate love dengan adanya intymacy, passion dan commitment yaitu karena Liza telah menikah dengan didasarkan cinta pada suaminya. Dalam tingkat kematangan hubungan, Liza berada pada role-focused level dimana Liza menjalankan aktivitas yang memang sudah merupakan perannya bukan karna sayang terhadap pasangan. Hal ini terlihat bahwa ia seorang istri dan juga ibu sehingga mengurus rumah tangga karena memang sudah seharusnya menjadi tugasnya. Sedangkan suaminya berada pada tahap individuated-connected level, dimana telah adanya koneksi antar pasangan, sehingga melakukan aktivitas yang memang diinginkan, karena cinta terhadap pasangan. Tahap ini terlihat dari bagaimana suaminya bekerja untuk membuat anak dan istrinya senang, meskipun pekerjaan tersebut tidak disukain oleh suaminya namun agar dapat membahagiakan istrinya ia tetap bekerja dengan profesinya tersebut.